Archive for the “Kuliah” Category

Nama : Adhitya Rachman



NIM
: 1000853621



Kelas : 06 PBD

















Kajian ISO 9001 2008 VS Mata Kuliah Teknik Industri







No Klausul Nama Mata Kuliah Jumlah Kredit Semesterr
1 8.4 Analisa Data Matematika Industri I 4 1
2 5.4.2 Perencanaan Sistem Mutu Pengantar Sistem Industri 2 1
3 7.3 Desain dan Pengembangan Algoritma dan Pemrograman Komputer 1 1
4 7.3 Desain dan Pengembangan Fisika Dasar 4 1
5 7.3 Desain dan Pengembangan Kimia Dasar 2 1
6 6.2 Sumber Daya Manusia Character Building I 2 1
7 6.2.2 Kecakapan, Pelatihan, dan Kesadaran Bahasa Inggris Teknik 2 1
8 7.3 Desain dan Pengembangan Analisis Sistem Informasi 4 2
9 7.5 Syarat Penyediaan Produksi dan Jasa Pengetahuan Bahan 2 2
10 7.3 Desain dan Pengembangan Matematika Industri II 4 2
11 7.3 Desain dan Pengembangan Menggambar Teknik 2 2
12 7.3 Desain dan Pengembangan Perancangan Elemen Mesin 4 2
13 6.3 Infrastruktur Pengantar Elektronika dan Tenaga Listrik 2 2
14 6 Manjemen Sumber Daya Faktor Manusia dan Ergonomi 2 2
15 6.2 Sumber Daya Manusia Sosiologi dan Psikologi Industri 4 3
16 8.4 Analisa Data Statistika Industri 4 3
17 8.4 Analisa Data Praktikum Statistika Industri 2 3
18 6.4 Menajemen Sumber Daya dan Lingkungan Kerja Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 4 3
19 6.4 Menajemen Sumber Daya dan Lingkungan Kerja Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2 3
20 7.3 Desain dan Pengembangan Perancangan Sistem Informasi 2 3
21 6.2 Sumber Daya Manusia Character Building II 2 3
22 6.1 Dana Ekonomi Teknik 4 4
23 7.1 Perencanaan Realisasi Produk Riset Operasi I 4 4
24 5.3 Kebijakan Mutu Pengendalian Kualitas 4 4
7.2 Proses Yang Terkait Dengan Pelanggan
8.4 Analisa Data
8.5 Perbaikan
25 7.1 Perencanaan Realisai Produk Praktikum Teknologi Proses 2 4
7.2 Proses Yang Terkait Dengan Pelanggan
7.3 Desain dan Pengembangan
26 7.1 Perencanaan Realisai Produk Teknologi Proses Manufaktur 2 4
7.2 Proses Yang Terkait Dengan Pelanggan
7.3 Desain dan Pengembangan
27 6.1 Dana Pengantar Ekonomi 2 4
28 6.2.2 Kecakapan, Pelatihan, dan Kesadaran Seminar Industri 2 4
29 5.1 Komitmen Manajemen Perancangan dan Pengendalian Organisasi 4 5
5.5 Tanggung Jawab, Wewenang, dan Komunikasi
6.2 Sumber Daya Manusia
30 7.1 Perencanaan Realisai Produk Riset Operasi II 4 5
31 8.4 Analisa Data Metodologi Penelitian 2 5
32 7.3 Desain dan Pengembangan Konsep Pengembangan Produk 4 5
33 7.5.1 Pengendalian Syarat Produk dan Jasa Perencanaan dan Pengendalian Produksi I 4 5
7.5.2 Validasi Proses Produksi dan Jasa
34 6.2 Sumber Daya Manusia Character Building III 2 5
35 6.1 Dana Analisis dan Pengendalian Biaya 4 6
36 7.5.1 Pengendalian Syarat Produk dan Jasa Perencanaan dan Pengendalian Produksi II 4 6
37 6.3 Infrastruktur Perancangan dan Tata Letak Fasilitas 2 6
38 6.3 Infrastruktur Praktikum Perancangan dan Tata Letak Fasilitas 2 6
39 7.5.1 Pengendalaian Syarat produksi dan Jasa Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi 2 6
7.5.2 Validasi Proses Produksi dan Jasa
40 ISO 9001 Perancangan Sistem Manajemen Mutu 4 6
41 5 Tanggung Jawab Manajemanen Entrepreneurship 2 6
6 Manajemen Sumber Daya
7 Realisasi Produk
8 Pengukuran, Analisa dan Perbaikan
42 6.2 Sumber Daya Manusia Character Building IV 2 7
43 8.4 Analisa Data Studi Lapangan 2 7
44 7.3 Infrastruktur Pemodelan Sistem dan Simulasi 4 7
45 7.3 Desain dan Pengembangan Sistem Operasi Jasa 2 7
46 6.4 Lingkungan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2 7
47 6.1 Dana Strategi Manajemen dan Biaya Mutu 4 7
48 4 Sistem Manajemen Mutu Topik Lanjut Manajemen Mutu 4 7
49 8.4 Analisa Data Tugas Akhir 6 8
8.5 Perbaikan

Comments 3 Comments »

Social entrepreneur

Merupakan suatu usaha/bisnis yang dibuat oleh orang kemungkinan besar dibidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan dibidang lain yang membutuhkan manusia.

–      Maksudnya mendirikan bisnis di bidang pendidikan yaitu membuka usaha untuk social atau masyarakat yang membutuhkan dibidang pendidikan seperti membuka sekolah swasta, universitas swasta, dll. Yang mana bisnis tersebut berjalan pada sarana pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan.

–      Bisnis kesehatan juga menjadi suatu usaha yang sedang berkembang saat ini karena melihat banyak sekali masyarakat kita membutuhkan pengobatan. Dan sudah banyak sekali para dokter membuka usaha praktek dirumah maupun diklinik. Secara keseluruhan bisnis ini memang ditujukan bagi orang yang membutuhkan dibidang kesehatan. Dll.


Lifestyle entrepreneur

Merupakan suatu usaha sendiri dengan menjadi pemilik usah(bos), membuat kehidupan layak, hidup dengan yang diinginkan, bekerja dengan yang disukai dan melakukan pekerjaan yang diinginkan.

Tipe usaha seperti ini lebih memperhatikan gaya atau pola dalam berbisnis. Seperti orang dengan usaha seperti itu lebih cendrung menyukai usaha yang diinginkan dan ingin menjadi bos sepenuhnya. Serta lebih memperhatikan gaya dalam berbisnis. Contoh yang saya tangkap lebih suka membuka usaha kalau usaha tersebut ia sukai,pekerjaan nya yang ia inginkan dan lebih gaya dilihat orang.

Amateur Entrepreneur

Seseorang yang mendirikan bisnis yang mana orang tersebut masih amatir (belum berpengalaman) dalam menjalan kan bisnis tersebut.

Ciri-cirinya biasanya :

–      Usaha yang didirakan masih pada tahap pemasaran local.

–      Keputusan yang diambil suka tiba-tiba/tergesa-gesa

–      Usaha belandasan pada hati

–      Banyak ide/gagasan

–      Mengetahui perdagangan

–      Mengembangkan sendiri/berusaha sendiri

–      Belum memilki pengalaman

–      Berpikir sempit


Professional Entrepreneur

Sesorang yang mndirikan bisnis yang mana orang tersebut sudah memiliki pengalaman dalam menjalankan bisnis dan memilki kemampuan menjalankan bisnis dengan baik dan professional.

Ciri-cirinya biasanya :

–      Usaha yang didirikan pada tahap global atau menyeluruh

–      Keputusan bersama

–      Lebih mementingkan market atau pasar

–      Usaha memiliki jaringan

–      Lebih kepelaksanaan

–      Mengetahui bisnis

–      Memiliki pengalaman yang lama

–      Berpikir luas


Comments 1 Comment »

  • Kilbridge Wester

Kilbridge Wester adalah metode yang dirancang oleh M.Kilbridge dan L.Wester sebagai pendekatan lain untuk mengatasi permasalahan keseimbangan lini. Pada metode ini, dilakukan pengelompokan task-task ke dalam sejumlah kelompok yang mempunyai tingkat keterhubungan yang sama. Langkah-langkah yang digunakan metode Kilbridge Wester adalah sebagai berikut :

1.    Lakukan pengelompokan beberapa task ke dalam kelompok yang sama. Misalnya Kelompok ke-i berisi task-tasktask-task yang mempunyai task pendahulu di Kelompok ke-i, Kelompok ke-i+2 berisi task-task yang mempunyai task pendahulu di Kelompok ke-i+1, dan sebagainya hingga semua task telah dimasukkan ke suatu kelompok. yang tidak mempunyai task pendahulu, Kelompok ke-i+1 berisi

2.    Lakukan penempatan task-task di suatu kelompok, dalam hal ini mula-mula Kelompok 1, ke dalam sebuah stasiun kerja yang sama, ambil hasil penggabungan terbaik, yaitu waktu total semua task mendekati atau sama dengan waktu siklus. Jika penempatan sebuah task ke dalam stasiun kerja menyebabkan waktu total semua task yang berada di stasiun kerja bersangkutan melebihi waktu siklus, maka task tersebut ditempatkan di stasiun kerja yang berikutnya. Hapus task-task yang telah ditempatkan dari kelompok yang bersangkutan.

3.    Jika terdapat beberapa task-task yang belum ditempatkan di suatu stasiun kerja dan waktu totalnya berjumlah kurang dari waktu siklus, lanjutkan penggabungan dengan task di setelahnya, dalam hal ini Kelompok 2.

4.    Lakukan kembali langkah 2 dan 3 hingga semua task telah tergabung dalam suatu stasiun kerja.


Untuk mengukur hasil suatu lini perakitan, digunakan pengukuran utilisasi. Pengukuran utilisasi dilakukan dengan cara melakukan pengukuran Efisiensi Lini dan Balance Delay, dan Smoothness Index.

metode Kilbridge Wester cukup optimal untuk mengurangi Idle (waktu menganggur), dan memberikan efisiensi produksi. metode tidak sulit untuk dipelajari.


Comments 2 Comments »